Minggu, 10 Juni 2012

Laporan Praktikum Biokimia



LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
PENGARUH FERMIPAN DAN GETAH PEPAYA
DALAM PEMBENTUKAN MINYAK DARI SANTAN KELAPA


H:\simbol unja\Logo Unja Baru.jpg
 






OLEH
KELOMPOK 1
KELAS  :  AGROTEKNOLOGI B
NAMA   :  1.  YEHEYBELD IVANI SIAHAAN           D1A010089
                  2.  SUMARTA DINATA                              D1A010073
                  3.  DWI SUNU PERMATAHATI                D1A010065
                  4.  BINTANG SITORUS                             D1A010047
                  5.  RD. YULI HARDIANSYAH                   D1A010059


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2010/2011

BAB I
PENDAHULUAN

A.     TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
-         Untuk mengetahui pengaruh enzim papain dan fermipan dalam krim santan kelapa untuk menghasilkan minyak.
-         Untuk mengetahui volume dan mutu dari minyak yang dihasilkan.

B.     PRINSIP TEORI
Pohon kelapa memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari organ batang, daun, buah, sampai akar. Selama ini, buah kelapa hanya diambil manfaatnya bagi sumber kepentingan sumber bahan makanan manusia. Pemanfaatan buah kelapa sebagai sumber bahan baku pembutan minyak kelapa murni merupakan temuan baru hasil olahan dari buah kelapa.
Sebagai katalisator, enzim didefenisikan sebagai suatu zat yang dapat mempercepat reaksi kimia tanpa ikut bereaksi dalam hasil reaksi. Pada umumnya, penggunaan enzim telah meluas pada industri pengolahan pangan, termasuk pengolahan minyak kelapa adalah enzim yang menghidrolisis makro molekul karbohidrat dan preotein (proteolitik). Salah satu dari enzim yang tergolong proteolitik ini adalah enzim papain, yang dapat diperoleh dari getah pepaya, dan fermipan.


BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.     ALAT DAN BAHAN
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1.      Santan Kelapa 800 ml
2.      Fermipan 25,2 gr
3.      Getah pepaya 498 tetes (25,2 ml)

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1.      Delapan botol fanta berukuran 295 ml
2.      Plastik
3.      Karet pengikat
4.      Gelas piala
5.      Neraca analitik
6.      Pipet tetes
7.      Sentrifuge
8.      Botol inkubasi

B.     PROSEDUR KERJA
1.      Penyediaan krim santan kelapa
Tiga setengah kilogram kelapa parut segar tanpa dicampur dengan air diperas sehingga diperoleh santan kental.
2.      Penyediaan getah pepaya
Buah pepaya mudah ditoreh dengan alat tahan karat yang terlebih dahulu disterilkan, kemudian getah yang keluar ditambung sesuai dengan yang dibutuhkan.
3.      Penyediaan botol
Botol yang dibutuhkan adalah empat botol. Botol tersebut terlebih dahulu disterilkan dengan cara dipanaskan pada suhu 1000 C untuk menghindari objek berjamur. Kemudian dikeringkan.
4.      Penambahan fermipan pada santan
Kedalam empat botol yang telah disterilkan dituangkan masing-masing 200 ml santan. Kemudian ditimbang fermipan dengan menggunakan neraca analitik sebanyak 1,2 gr, 2,4 gr, 3,6 gr, 4,8 gr, 6 gr, dan 7,2 gr. Setelah fermipan ditimbang sesuai dengan yang dibutuhkan, fermipan tersebut dituangkan kedalam masing-masing botol sesuai dengan yang dibutuhkan. Masing-masing botol ditutup dengan menggunakan plastik dan diikat menggunakan karet gelang. Setelah prosedur tersebut dilakukan, larutan tersebut digoncang – goncang guna mencampur fermipan dengan santan. Setelah digoncangkan, diberi label nama pada masing-masing botol. Tabung A untuk fermipan 1,2 gr, tabung B 2,4 gr, tabung C 3,6 gr fermifan. Untuk tabung keempat dijadikan sebagai kontrol yang hanya diisi 200 ml santan. Kemudian keempat botol tersebut diletakkan pada suhu ruang. Diamati perubahan yang ada selama 48 jam, 72 jam, dan 96 jam.
5.      Penambahan getah pepaya pada santan
Empat botol fanta botol E, botol F, botol G, botol H berukuran 295 ml masing – masing diisi 200 ml santan. Kedalam 200 ml santan pada tiap-tiap botol tersebut ditambahkan getah pepaya. Untuk botol E 96 tetes (4,8 ml), botol F 120 tetes (6 ml), botol G 144 tetes (7,2 ml), dan untuk botol I tidak diberi getah pepaya tetapi hanya diisi santan 200 ml sebagai kontrol. Kemudian, masing-masing botol ditutup dengan menggunakan plastik dan diikat dengan karet gelang. Tiap-tiap botol tersebut diguncangkan untuk mencampur getah pepaya dengan santan tersebut. Setelah santan dan getah pepaya di campur, diberikan label nama. Botol – botol tersebut diletakkan dalam inkubator pada suhu kamar. Diamati perubahan yang terjadi.
6.      Setelah prosedur 4 dan 5 dikerjakan, bersihkan semua peralatan yang digunakan selama melakukan percobaan.
7.      Dilakukan pengamatan pada botol yang telah diberi fermipan dan getah pepaya. Pada tiap-tiap botol diamati kapan objek tersebut dihasilkan minyak selama 48 jam, 72 jam, dan 96 jam. Diukur ketinggian glendo dan air.



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.     HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan hasil pengamatan, dengan suhu dan konsentrasi tertentu untuk fermipan ditunjukkan oleh tabel 1 dan untuk getah pepaya tabel 2.
Tabel 1. Data Pengamatan Campuran Fermipan dan Santan Kelapa
Waktu
Botol
Tinggi
48 Jam
A
Air = 7,3 cm


Glendo = 6 cm

B
Air = 6 cm


Glendo = 6,5 cm

C
Air = 6,7 cm


Glendo = 5,2 cm

Kontrol
Air = 8,5 cm


Glendo = 4,9 cm



72 Jam
A
Air = 7,5 cm


Glendo = 5,5 cm




B
Air = 6,6 cm


Glendo = 5,9 cm




C
Air = 7 cm


Glendo = 4,4 cm




Kontrol
Air = 9 cm


Glendo = 5 cm



96 Jam
A
Air = 8,2 cm


Glendo = 4,2  cm




B
Air = 7,2 cm cm


Glendo = 5,7 cm




C
Air = 7, 3 cm


Glendo =




Kontrol
Air = 8 cm


Glendo = 5.9 cm

Tabel 2. Data Pengamatan Campuran Getah Pepaya dengan Santan Kelapa
Waktu
Botol
Tinggi
48 Jam
A
Air = 6 cm


Glendo = 1 cm


Minyak = 3 cm




B
Air = 6 cm


Glendo = 0,8 cm


Minyak = 3 cm




C
Air = 6 cm


Glendo = 0,9 cm


Minyak = 2,5 cm




Kontrol
Air = 9,2 cm


Glendo = 1,2 cm


Minyak = belum terlihat



72 Jam
A
Air = 6 cm


Glendo = 1 cm


Minyak = 3 cm




B
Air = 6 cm


Glendo = 0,8 cm


Minyak = 3 cm




C
Air = 6,2 cm


Glendo = 1 cm


Minyak = 3 cm




Kontrol
Air = 9,5 cm


Glendo = 1,2 cm


Minyak = 2 cm



96 Jam
A
Air = 6,1 cm


Glendo = 1 cm


Minyak = 3,1 cm




B
Air =  6 cm


Glendo = 0,9 cm


Minyak = 3 cm




C
Air = 6,2 cm


Glendo = 1 cm


Minyak = 3 cm




Kontrol
Air = 9,5 cm


Glendo = 1,2 cm


Minyak = 2 cm

B.     PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pengamatan selama satu minggu pada campuran fermipan dan getah pepaya dihasilkan minyak berwarna bening. Selama 24 jam pada campuran fermipan dan santan belum terlihat pemisahan antara glendo dan air. Dalam waktu 48 jam air dan glendo mulai terpisah dimana air terletak di bawah dan glendo terletak di atas air. Pada saat tersebut glendo dan minyak tidak dapat dibedakan karena glendo dan minyak menyatu. Setelah di fermentasikan selama 168 jam dihasilkan minyak berwarna bening. Pada botol A, B, C, dan Kontrol dihasilkan minyak. Minyak di dalam botol tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi dengan menggunakan pipet tetes dan di hitung berapa ml minyak yang dihasilkan tiap botol. Apabila glendo dan minyak menyatu dapat dipisahkan dengan menggunakan sentrifuge. Dengan sentrifuge, minyak, air, dan glendo akan memisah. Minyak yang telah dihitung jumlahnya di tutup dan fermentasikan  lagi selama satu minggu. Dan diberi label.
Demikian halnya pada campuran getah pepaya dengan santan. Setelah di fermentasikan selama 168 jam dihasilkan minyak pada masing-masing botol. Minyak yang dihasilkan bening. Pada pengamatan ini, glendo, air dan minyak terpisah secara jelas. Yaitu glendo terletak pada dasar botol, air berada diatas glendo, dan di atas glendo terdapat minyak. Minyak yang dihasilkan dimasukkan kedalam tabung reaksi dan hitung jumlahnya. Stelah dihitung. Ditutup kembali dengan plastik dan di beri label kembali kemudian di fermentasikan selama kurang lebih satu minggu.
Hasil dari fermentasi selanjutnya akan dibandingkan dengan minyak asli, dilihat warna nya, rasa, dan baunya. Kemudian ditentukan persen FFA minyak tersebut.




BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Minyak murni berwarna bening
2.      Pengaruh fermipan dan getah pepaya yang dicampur dengan santan akan menghasilkan minyak. Masing-masing terdiri dari glendo yang mengendap di dasar botol, air dibagian tengah, dan minyak di bagian permukaan.
3.      Minyak yang dihasilkan oleh getah pepaya lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan fermipan. Karena warna pada minyak pepaya lebih bening, dan dapat lebih jelas dibedakan glendo, air, dan minyak.
4.      Apabila minyak dan glendo menyatu dapat dipisahkan dengan menggunakan centrifuge.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar