LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
PENGARUH FERMIPAN DAN GETAH
PEPAYA
DALAM PEMBENTUKAN MINYAK DARI
SANTAN KELAPA
OLEH
KELOMPOK
1
KELAS : AGROTEKNOLOGI B
NAMA : 1. YEHEYBELD IVANI SIAHAAN D1A010089
2. SUMARTA DINATA D1A010073
3. DWI SUNU PERMATAHATI D1A010065
4. BINTANG SITORUS D1A010047
5. RD. YULI HARDIANSYAH D1A010059
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2010/2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
-
Untuk
mengetahui pengaruh enzim papain dan fermipan dalam krim santan kelapa untuk
menghasilkan minyak.
-
Untuk
mengetahui volume dan mutu dari minyak yang dihasilkan.
B. PRINSIP
TEORI
Pohon kelapa memiliki
banyak manfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari organ batang, daun, buah,
sampai akar. Selama ini, buah kelapa hanya diambil manfaatnya bagi sumber
kepentingan sumber bahan makanan manusia. Pemanfaatan buah kelapa sebagai
sumber bahan baku pembutan minyak kelapa murni merupakan temuan baru hasil
olahan dari buah kelapa.
Sebagai katalisator,
enzim didefenisikan sebagai suatu zat yang dapat mempercepat reaksi kimia tanpa
ikut bereaksi dalam hasil reaksi. Pada umumnya, penggunaan enzim telah meluas
pada industri pengolahan pangan, termasuk pengolahan minyak kelapa adalah enzim
yang menghidrolisis makro molekul karbohidrat dan preotein (proteolitik). Salah
satu dari enzim yang tergolong proteolitik ini adalah enzim papain, yang dapat
diperoleh dari getah pepaya, dan fermipan.
BAB
II
METODOLOGI
PRAKTIKUM
A.
ALAT DAN BAHAN
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah:
1.
Santan
Kelapa 800 ml
2.
Fermipan
25,2 gr
3.
Getah
pepaya 498 tetes (25,2 ml)
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini
adalah:
1.
Delapan
botol fanta berukuran 295 ml
2.
Plastik
3.
Karet
pengikat
4.
Gelas
piala
5.
Neraca
analitik
6.
Pipet
tetes
7.
Sentrifuge
8.
Botol
inkubasi
B. PROSEDUR
KERJA
1.
Penyediaan
krim santan kelapa
Tiga setengah kilogram kelapa parut segar tanpa
dicampur dengan air diperas sehingga diperoleh santan kental.
2.
Penyediaan
getah pepaya
Buah pepaya mudah ditoreh dengan alat tahan
karat yang terlebih dahulu disterilkan, kemudian getah yang keluar ditambung
sesuai dengan yang dibutuhkan.
3.
Penyediaan
botol
Botol yang dibutuhkan adalah empat botol. Botol
tersebut terlebih dahulu disterilkan dengan cara dipanaskan pada suhu 1000
C untuk menghindari objek berjamur. Kemudian dikeringkan.
4.
Penambahan
fermipan pada santan
Kedalam empat botol yang telah disterilkan
dituangkan masing-masing 200 ml santan. Kemudian ditimbang fermipan dengan
menggunakan neraca analitik sebanyak 1,2 gr, 2,4 gr, 3,6 gr, 4,8 gr, 6 gr, dan
7,2 gr. Setelah fermipan ditimbang sesuai dengan yang dibutuhkan, fermipan
tersebut dituangkan kedalam masing-masing botol sesuai dengan yang dibutuhkan.
Masing-masing botol ditutup dengan menggunakan plastik dan diikat menggunakan
karet gelang. Setelah prosedur tersebut dilakukan, larutan tersebut digoncang –
goncang guna mencampur fermipan dengan santan. Setelah digoncangkan, diberi
label nama pada masing-masing botol. Tabung A untuk fermipan 1,2 gr, tabung B
2,4 gr, tabung C 3,6 gr fermifan. Untuk tabung keempat dijadikan sebagai
kontrol yang hanya diisi 200 ml santan. Kemudian keempat botol tersebut
diletakkan pada suhu ruang. Diamati perubahan yang ada selama 48 jam, 72 jam,
dan 96 jam.
5.
Penambahan
getah pepaya pada santan
Empat botol fanta botol E, botol F, botol G,
botol H berukuran 295 ml masing – masing diisi 200 ml santan. Kedalam 200 ml
santan pada tiap-tiap botol tersebut ditambahkan getah pepaya. Untuk botol E 96
tetes (4,8 ml), botol F 120 tetes (6 ml), botol G 144 tetes (7,2 ml), dan untuk
botol I tidak diberi getah pepaya tetapi hanya diisi santan 200 ml sebagai
kontrol. Kemudian, masing-masing botol ditutup dengan menggunakan plastik dan
diikat dengan karet gelang. Tiap-tiap botol tersebut diguncangkan untuk
mencampur getah pepaya dengan santan tersebut. Setelah santan dan getah pepaya
di campur, diberikan label nama. Botol – botol tersebut diletakkan dalam
inkubator pada suhu kamar. Diamati perubahan yang terjadi.
6.
Setelah
prosedur 4 dan 5 dikerjakan, bersihkan semua peralatan yang digunakan selama
melakukan percobaan.
7.
Dilakukan
pengamatan pada botol yang telah diberi fermipan dan getah pepaya. Pada
tiap-tiap botol diamati kapan objek tersebut dihasilkan minyak selama 48 jam,
72 jam, dan 96 jam. Diukur ketinggian glendo dan air.
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
PENGAMATAN
Berdasarkan hasil pengamatan,
dengan suhu dan konsentrasi tertentu untuk fermipan ditunjukkan oleh tabel 1
dan untuk getah pepaya tabel 2.
Tabel 1. Data Pengamatan
Campuran Fermipan dan Santan Kelapa
Waktu
|
Botol
|
Tinggi
|
48 Jam
|
A
|
Air
= 7,3 cm
|
|
|
Glendo
= 6 cm
|
|
B
|
Air
= 6 cm
|
|
|
Glendo
= 6,5 cm
|
|
C
|
Air
= 6,7 cm
|
|
|
Glendo
= 5,2 cm
|
|
Kontrol
|
Air
= 8,5 cm
|
|
|
Glendo
= 4,9 cm
|
|
|
|
72 Jam
|
A
|
Air
= 7,5 cm
|
|
|
Glendo
= 5,5 cm
|
|
|
|
|
B
|
Air
= 6,6 cm
|
|
|
Glendo
= 5,9 cm
|
|
|
|
|
C
|
Air
= 7 cm
|
|
|
Glendo
= 4,4 cm
|
|
|
|
|
Kontrol
|
Air
= 9 cm
|
|
|
Glendo
= 5 cm
|
|
|
|
96 Jam
|
A
|
Air
= 8,2 cm
|
|
|
Glendo
= 4,2 cm
|
|
|
|
|
B
|
Air
= 7,2 cm cm
|
|
|
Glendo
= 5,7 cm
|
|
|
|
|
C
|
Air
= 7, 3 cm
|
|
|
Glendo
=
|
|
|
|
|
Kontrol
|
Air
= 8 cm
|
|
|
Glendo
= 5.9 cm
|
Tabel 2. Data Pengamatan Campuran Getah Pepaya dengan Santan
Kelapa
Waktu
|
Botol
|
Tinggi
|
48 Jam
|
A
|
Air = 6 cm
|
|
|
Glendo = 1 cm
|
|
|
Minyak = 3 cm
|
|
|
|
|
B
|
Air = 6 cm
|
|
|
Glendo = 0,8 cm
|
|
|
Minyak = 3 cm
|
|
|
|
|
C
|
Air = 6 cm
|
|
|
Glendo = 0,9 cm
|
|
|
Minyak = 2,5 cm
|
|
|
|
|
Kontrol
|
Air = 9,2 cm
|
|
|
Glendo = 1,2 cm
|
|
|
Minyak = belum terlihat
|
|
|
|
72 Jam
|
A
|
Air = 6 cm
|
|
|
Glendo = 1 cm
|
|
|
Minyak = 3 cm
|
|
|
|
|
B
|
Air = 6 cm
|
|
|
Glendo = 0,8 cm
|
|
|
Minyak = 3 cm
|
|
|
|
|
C
|
Air = 6,2 cm
|
|
|
Glendo = 1 cm
|
|
|
Minyak = 3 cm
|
|
|
|
|
Kontrol
|
Air = 9,5 cm
|
|
|
Glendo = 1,2 cm
|
|
|
Minyak = 2 cm
|
|
|
|
96 Jam
|
A
|
Air = 6,1 cm
|
|
|
Glendo = 1 cm
|
|
|
Minyak = 3,1 cm
|
|
|
|
|
B
|
Air = 6 cm
|
|
|
Glendo = 0,9 cm
|
|
|
Minyak = 3 cm
|
|
|
|
|
C
|
Air = 6,2 cm
|
|
|
Glendo = 1 cm
|
|
|
Minyak = 3 cm
|
|
|
|
|
Kontrol
|
Air = 9,5 cm
|
|
|
Glendo = 1,2 cm
|
|
|
Minyak = 2 cm
|
B. PEMBAHASAN
Setelah dilakukan
pengamatan selama satu minggu pada campuran fermipan dan getah pepaya
dihasilkan minyak berwarna bening. Selama 24 jam pada campuran fermipan dan
santan belum terlihat pemisahan antara glendo dan air. Dalam waktu 48 jam air
dan glendo mulai terpisah dimana air terletak di bawah dan glendo terletak di
atas air. Pada saat tersebut glendo dan minyak tidak dapat dibedakan karena
glendo dan minyak menyatu. Setelah di fermentasikan selama 168 jam dihasilkan
minyak berwarna bening. Pada botol A, B, C, dan Kontrol dihasilkan minyak.
Minyak di dalam botol tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi dengan
menggunakan pipet tetes dan di hitung berapa ml minyak yang dihasilkan tiap
botol. Apabila glendo dan minyak menyatu dapat dipisahkan dengan menggunakan
sentrifuge. Dengan sentrifuge, minyak, air, dan glendo akan memisah. Minyak
yang telah dihitung jumlahnya di tutup dan fermentasikan lagi selama satu minggu. Dan diberi label.
Demikian halnya pada campuran
getah pepaya dengan santan. Setelah di fermentasikan selama 168 jam dihasilkan
minyak pada masing-masing botol. Minyak yang dihasilkan bening. Pada pengamatan
ini, glendo, air dan minyak terpisah secara jelas. Yaitu glendo terletak pada
dasar botol, air berada diatas glendo, dan di atas glendo terdapat minyak.
Minyak yang dihasilkan dimasukkan kedalam tabung reaksi dan hitung jumlahnya.
Stelah dihitung. Ditutup kembali dengan plastik dan di beri label kembali
kemudian di fermentasikan selama kurang lebih satu minggu.
Hasil dari fermentasi
selanjutnya akan dibandingkan dengan minyak asli, dilihat warna nya, rasa, dan
baunya. Kemudian ditentukan persen FFA minyak tersebut.
BAB
IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan,
dapat disimpulkan bahwa:
1.
Minyak
murni berwarna bening
2.
Pengaruh
fermipan dan getah pepaya yang dicampur dengan santan akan menghasilkan minyak.
Masing-masing terdiri dari glendo yang mengendap di dasar botol, air dibagian
tengah, dan minyak di bagian permukaan.
3.
Minyak
yang dihasilkan oleh getah pepaya lebih baik jika dibandingkan dengan
menggunakan fermipan. Karena warna pada minyak pepaya lebih bening, dan dapat
lebih jelas dibedakan glendo, air, dan minyak.
4.
Apabila
minyak dan glendo menyatu dapat dipisahkan dengan menggunakan centrifuge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar